Rabu, 01 Juli 2015

Kinerja Sertifikasi dan Profesionalisme dalam Dunia Globalisasi


Kinerja Sertifikasi dan Profesionalisme dalam Dunia Globalisasi
Dimas Haryo Adhiatama1 ,Sri Rahayu2,Intan Lestari3
Jurnal Etika & Profesionalisme
Universitas Gunadarma
Jalan Margonda Raya no. 100, Depok 16424 Gedung 4 Lantai 1 D419
Email : infokom@gunadarma.ac.id

1dimryo@gmail.com
2in.intanlestari@gmail.com
3ayuuuunya@gmail.com

AbstrakProfesionalisme bekerja tidaklah hanya berdasarkan kepada sebuah standarisasi berupa sertifikat. Akan tetapi berdasarkan kinerja dan hasil yang didapatkannya. Belum tentu orang yang memiliki sebuah sertifikasi dapat menyelesaikan masalah. Apakah jika seorang yang mengambil sertifikasi CISCO dapat menyelesaikan program Oracle?.
Secara garis besar, sertifikasi dapat berguna sebagai pengakuan atas keahlian dan knowledge yang dimiliki. Berdasarkan keahlian yang dipelajari terlebih dahulu dan melalui fase uji kelayakan. Sertifikasi dapat berguna untuk mengembangkan karir seseorang. Promosi jabatan atau gaji dapat menggunakan sertifikasi sebagai syarat dan penunjang. Sesuai dengan perkembangan IT, tentunya sertifikasi harus terus diperbaharui berdasarkan produk dari vendor yang ada. Dalam memilih tren sertfikasi perlu juga memperhitungkan profesi apa yang diinginkan.
Profesi dalam bidang IT merupakan sekumpulan orang yang mau menyelesaikan masalah dengan tantangan, tanpa rasa menyerah, jenuh, dan sebagainya. Inilah yang membentuk sebuah kinerja yang baik. Bukan hanya dengan sertifikasi yang dapat di buat dan dipalsukan.

Abstracts - Professionalism works is not only based on a standardized form of certificates. However, based on performance and the results he got. Not necessarily people who have a certification can resolve the issue. Whether, if a person who took the CISCO certification program can complete Oracle ?.
Broadly speaking, the certification can be useful in recognition of the skills and knowledge possessed. Based on the skills learned in advance and through the due diligence phase. Certification can be useful to develop one's career. Promotion or salary can use as a condition of certification and support. In accordance with the development of IT, of course, the certification must be continuously updated based on products from existing vendors. In choosing sertfikasi trend should also take into account what is desired profession.
Professionals in the field of IT is a group of people who want to resolve the issue with the challenge, without a sense of surrender, saturated, and so on. This is what forms a good performance. Not only with certification that can be created and forged.

Kata Kunci - Sertifikasi, IT, Profesionalisme, Globalisasi.




BAB 1
PENDAHULUAN
Dunia profesi dalam era globalisasi menjadi salah satu tolak ukur dan keharusan sebagai syarat mutlak yang menggambarkan seseorang berdasarkan keahliannya. Salah satu kriteria profesionalisme seseorang dapat di ketahui dan di nilai. Sertifikasi sejatinya merupakan sebuah standarisasi atas keahlian berdasarkan kompetensinya. Hal ini juga menambah dalam penilaian untuk mempermudah merekrut tenaga kerja dalam bidang IT menjadi lebih spesifik dan efisien.
Dampak lain yang diberikan sertifikasi dimiliki  seseorang yang bekerja di perusahaan yang multinasional atau internasional, adalah mereka mendapatkan pengakuan atas kredibilitasnya, menambahkan reputasi dan dapat meningkatan posisi dan jabatan.
Perkembangan dan persaingan di era globalisasi ini semakin ketat, khususnya di bidang IT. Berbagai macam inovasi dan vendor terus berupaya mengembangkan kredibilitas serta hasil inovasinya. Contoh  yang dapat mengeluarkan sertifikasi oleh vendor besar adalah MCSE (by Microsoft), CCNA (Cisco), CNE (Netware), RHCE (Red Hat) etc. Biasanya skill yang dibutuhkan untuk memperoleh sertifikat ini sangat spesifik dan sangat berorientasi pada suatu produk dari vendor tersebut .
Sisi lain yang perlu diperhatikan dalam sertifikasi adalah jumlah pendapatan gaji yang akan mereka terima. Semakin berkembangnya produk, kemungkinan akan menambah standarisasi dalam sebuah nilai sertifikasi. Untuk mendapatkan sertifikasi juga tidaklah mudah dan murah. Keahlian yang nanti akan dipelajari sampai mahir memiliki tingkatannya. Hal ini juga yang mempengaruhi seseorang dalam mengambil sertifikasi. Proses ini sama saja dengan mengambil pendidikan tingkat tinggi yang memerlukan waktu beberapa tahun. Untuk sebagian pekerja kalangan di bidang IT, mereka sangatlah menginginkanya namun sebagian lagi tidak karena harus memenuhi kebutuhan mendesak dalam roda perekonomian.




BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1  Pengertian Sertifikasi
Definisi sertifikasi adalah independen, obyektif, dan tugas yang regular bagi kepentingan profesional dalam satu atau lebih area di teknologi informasi. Sertifikasi memiliki esensi yaitu sebuah evaluasi yang komprehensif dalam segi teknis dan non-teknis berkenaan sistem informasi yang mencakup proses dan metode yang dicetuskan melalui proses akreditasi yang pada akhirnya memungkinkan penggunaan dan pengelolaan sistem informasi hingga mencapai suatu standar kriteria yang dibutuhkan.
2.2   Tujuan Sertifikasi
Keuntungan yang di dapatkan dengan adanya sertifikasi dan perharuannya adalah:
      Membentuk tenaga praktisi TI yang berkualitas tinggi,
      Membentuk standar kerja TI yang tinggi,
      Pengembangan profesional yang berkesinambungan.
      Mendapatkan pengakuan yang dapat dipercaya akan performa seseorang dalam penguasaan dan penggunaan produk tertentu.
      Memungkinkan seseorang untuk terpacu belajar dan meningkatkan kemampuan sebagai upayanya mempertahankan performa dan usaha untuk mendapatkan sertifikasi
      Mengukur kemampuan seseorang dalam ruang lingkup profesionalisme bidang kerjanya.
2.3  Program Sertifikasi
Sertifikasi adalah hal penting bagi para profesional bidang software engineering dan berbagai keahlian berkenaan teknologi informasi. Program sertifikasi dimotori oleh pengembang dan produsendalam mengedukasi pengguna profesional. Beberapa program sertifikasi yang diminati:
  1. Apple Inc. mensponsori The Apple Certification Program
  2. Cisco System mensponsori The Cisco Career Certifications Program
  3. Hewlett-Packard mensponsori beragam sertifikasi yang berhubungan dengan teknologi peranti Hewlett-Packard
  4. Sertifikasi IBM
  5. Microsoft Corporation mengadakan Microsoft Certified Professional
  6. MySQL Certification Program
  7. Novell Certication Program
  8. The Oracle Certification Program
  9. Red Hat: The Red Hat Certification Program
  10. Sun Microsystems : The Sun Certified Professional Program
2.4  Pengertian Kinerja
Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance yang berarti prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang. Pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Performance atau kinerja merupakan hasil atau keluaran dari suatu proses (Nurlaila, 2010:71). Menurut pendekatan perilaku dalam manajemen, kinerja adalah kuantitas atau kualitas sesuatu yang dihasilkan atau jasa yang diberikan oleh seseorang yang melakukan pekerjaan (Luthans, 2005:165).

Kinerja merupakan prestasi kerja, yaitu perbandingan antara hasil kerja dengan standar yang ditetapkan (Dessler, 2000:41). Kinerja adalah hasil kerja baik secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas sesuai tanggung jawab yang diberikan (Mangkunagara, 2002:22).
Faktor - Faktor yang mempengaruhi Kinerja
a. Efektifitas dan efisiensi 
Bila suatu tujuan tertentu akhirnya bisa dicapai, kita boleh mengatakan bahwa kegiatan tersebut efektif tetapi apabila akibat-akibat yang tidak dicari kegiatan menilai yang penting dari hasil yang dicapai sehingga mengakibatkan kepuasan walaupun efektif dinamakan tidak efesien. Sebaliknya, bila akibat yang dicari-cari tidak penting atau remeh maka kegiatan tersebut efesien (Prawirosentono, 1999:27).
b. Otoritas (wewenang)
Otoritas menurut adalah sifat dari suatu komunikasi atau perintah dalam suatu organisasi formal yang dimiliki seorang anggota organisasi kepada anggota yang lain untuk melakukan suatu kegiatan kerja sesuai dengan kontribusinya (Prawirosentono, 1999:27). Perintah tersebut mengatakan apa yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dalam organisasi tersebut.
c. Disiplin 
Disiplin adalah taat kepda hukum dan peraturan yang berlaku (Prawirosentono, 1999:27). Jadi, disiplin karyawan adalah kegiatan karyawan yang bersangkutan dalam menghormati perjanjian kerja dengan organisasi dimana dia bekerja.
d. Inisiatif 
Inisiatif yaitu berkaitan dengan daya pikir dan kreatifitas dalam membentuk ide untuk merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan organisasi.
2.5  Pengertian Profesionalisme
Profesionalisme adalah kompetensi untuk melaksanakan tugas dan fungsinya secara baik dan benar dan juga komitmen dari para anggota dari sebuah profesi untuk meningkatkan kemampuan dari seorang karyawan.
Ciri-ciri Profesionalime yang harus dimiliki oleh seorang IT berbeda dari bidang pekerjaan yang lainnya. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut :
1.
   Memiliki kemampuan / keterampilan dalam menggunakan peralatan yang berhubungan dengan bidang pekerjaan IT. Seorang IT harus mengetahui dan mempraktekkan pengetahuan Informasi Teknologinya ke dalam pekerjaannya.
2.
    Punya ilmu dan pengalaman dalam menganalisa suatu software atau Program.
3.
    Bekerja di bawah disiplin kerja
4.   
Mampu melakukan pendekatan disipliner
5.
    Mampu bekerja sama
6.
    Cepat tanggap terhadap masalah client.












BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Pengaruh Sertifikasi Terhadap Kinerja
Kinerja seseorang tidaklah sepenuhnya terpengaruh hanya berdasarkan sebuah sertifikasi. Hal ini merujuk kepada sebuah sertifikasi dapat mengalami "daya guna kosong" seiring perkembangan sebuah produk. Hanyalah sebuah pengakuan dan standarisasi atas keahlian yang dimiliki. Sertifikasi didapatkan juga tidak mudah, membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan harus diperbaharui. Sertifikasi dalam bidang IT memiliki banyak program. Penentu kinerja dapat dilihat dari faktor lain seperti faktor psikologis, kepribadian, dan sebagainya. Interest seseorang dalam spesialisasi profesi menentukan kinerja juga. Banyak kasus juga sertifikasi dipalsukan demi tercapainya sebuah syarat formalitas. Ini dikarenakan dengan adanya sebuah sertifikasi, perencanaan karir, perhitungan gaji, meningkatkan marketability sebuah perusahaan. Dampak eksternal dari sertifikasi adalah menaikan pengakuan industri secara internasional, memberikan alur profesi yang jelas, mendorong pegawai melakukan proses belajar lebih lanjut.
Kinerja juga dapat dilihat dari pengalaman. Walaupun sertifikasi dan pengalaman adalah dua hal yang saling melengkapi. Membuktikan skill dan knowledge akan sebuah produk yang anda miliki sebagai bekal untuk mendapatkan pekerjaan atau profesi sesuai bidang anda.
3.2 Contoh Kasus
Di sebuah kedai makanan, terjadi perampokan terhadap pengunjung. Ada sebuah CCTV terpasang. Sesuai dengan prosedur maka barang bukti tersebut diamankan. Dengan memanggil ahli dari digital forensik diharapkan perampok dapat ditangkap. Sang ahli memeriksa dan menganalisa melalui hard disk server. Namun sayangnya barang bukti tidak lengkap dan baik. Barang bukti yang disertakan masih merecord. Alhasil data yang didapat tidak ditemukan. Seorang profesional yang sudah ahli dan memiliki sertifikasi belum tentu dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi. Adanya beberapa faktor eksternal atau perkembangan IT yang tidak sesuai dengan sertifikasinya.
KESIMPULAN
Teknologi Informasi, dengan demikian telah banyak berkecimpung dengan spesifikasi dalam keahlian tertentu dan melalui proses sertifikasi perlu diambil langkah meneguhkan. Ini dikarenakan sertifikasi dapat mengalami masa-masa discontinue seiring dengan tidak terpakainya produk developer. Dalam pemilihan profesi sebaiknya anda harus jeli dalam mengambil sertifikasi. Di perkembangan yang sangat cepat ini dalam menentukan profesi sebaiknya dilakukan tes bakat atau membaca kepribadian. Karena jika anda tidak dapat menjalaninya dengan nyaman, hasil yang didapat dari pekerjaan akan terasa sulit dan sia-sia.


Daftar Pustaka
[1] Sulianta, Feri.2008. Seri Referensi Praktis:Manajemen TI.PT Elex Media Komputindo:Jakarta.
[2] http://www.kajianpustaka.com/2014/01/pengertian-indikator-faktor-mempengaruhi-kinerja.html, 17 Juni 2015
[3]http://rezapette.blogspot.com/2013/10/it-forensik.html, 16 Juni 2015
[4] Utama, Irwin.2009. Sukses Sertifikasi MCSA/MSCE. PT Elex Media Komputindo.Jakarta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar