Sejarah
perkembangan perekonomian Indonesia 1990-1995
Bangsa
Indonesia telah melewati 25th pertama
Pembangunan Jangka Panjang I (PJPT I) yang di canangkan sejak 1 april 1969,
dengan dua tujuan yang sama yaitu; meningkatkan taraf hidup rakyat dan kesejahteraan rakyat serta
meletakkan landasan yang kuat untuk pembangunan tahap berikutnya.
Kemudian
pada tanggal 1 april 1994, Indonesia memasuki PJPT II (tahap tinggal landas),
yang bertujuan menciptakan masyarakat yang maju, sejahtera, dan mandiri dalam
kehidupan yang serba seimbang.
Peristiwa-peristiwa
penting 1990-1995.
(Periode
1990-1995)
Indonesia
mengalami berbagai peristiwa penting dalam politik. Dalam peristiwa ini
Indonesia melaksanakan pemilu yang kelima. Dan dalam periode ini juga Indonesia
merayakan ulang tahun proklamasi RI yang ke-50.
(Januari
1990 – Desember 1992)
Harga
minyak dipasaran internasional mengalami ketidak stabilan harga yang sangat
diluar batas yaitu dari angka USS 19,24/barel naik menjadi US$ 29,01/barel yang
kemudian turun menjadi US$ 18,07/barel.
(27-28
Januari 1992)
Melalui
konfrensi KTT Asean di Singapura disepakati dua naskah pokok perjanjian
kerjasama ekonomi sebagai prinsip dasar bagi perkembangan kerjasama ekonomi di
Negara-Negara Asean.
(12
November 1991)
Terjadi
peristiwa berdarah di Dili, Timor Timur. Peristiwa itu kemudian dikenal dengan
sebutan peristiwa Dili. Yang dimana dalam kejadian tersebut, banyak para
demonstran Timor Timur yang tewas akibat bentrokan terhadap petugas keamanan
setempat.
(
9 Juni 1992)
Bangsa
Indonesia melangsungkan pemilu yang kelima dalam sejarah politik orde baru.
Untuk memilih anggota DPR dan DPRD seperti tiga pemilu terdahulu, pemilu 1992
diikuti oleh tiga kontestan, yaitu Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Golongan
Karya (GOLKAR), dan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) untuk memperebutkan 400
kursi di DPR RI.
(1-6
September 1992)
Indonesia
menggelar perhelatan akbar yakni Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) Gerakan NonBlok
(GNB) yang ke-10.
(November
1992)
Presiden
Soeharto berkunjung ke Dakar, Senegal. Untuk menghadiri KTT G-15 dan Presiden
mewakili Indonesia untuk mengulurkan bantuan perekonomian Negara-negara yang
mengalami masalah perhutangan luar negeri.
(Awal
1993)
Total
omzet BUMN mencapai sekitar Rp 72 Triliun. Dari segi aktifitas Ekonomi BUMN
beroperasi hampir di setiap sector perekonomian Indonesia. Ke-184 BUMN yang ada
dapat dikategorikan ke dalam 31 bidang usaha, antara lain : pertanian,
pertambangan, perdagangan, perbankan, telekomunikasi, listrik, jasa, dan
konstruksi. Beberapa diantaranya dalam industry strategis.
(Juni
1993)
Pemerintah
membentuk komisi nasional hak asasi manusia (komnas HAM) melalui keppres No.
50/1993. Yang diketuai oleh mantan Ketua mahkamah Agung Ali Said, dan
didampingi oleh Baharuddin Lopa sebagai sekjen.
(November
1993)
Indonesia
semakin aktif dalam forum kerjasama ekonomi internasional, diantaranya APEC
(Asia-Pacific Economic Cooperation) forum kerjasama diantara 15 negara di Asia.
Dalam
kurun waktu 1990-1995 pemerintah mengambil tindakan swastanisasi yang bertujuan
untuk pengalihan kepemilikan badan usaha milik Negara (BUMN) kepada yang non
pemerintah dalam pengoperasian BUMN.
Dampak
dari perekonomian Indonesia pada tahun 1990-1995
Meningkatnya
kaum urbanisasi yang pindah dari daerah menuju ke ibukota yang dikarenakan
semakin sulitnya mendapatkan pekerjaan didaerah-daerah asal mereka yang
kemudian para kaum urbanisasi tersebut berinisiatif untuk berpindah tempat ke
ibukota dengan harapan akan mendapatkan pekerjaan yang lebih untuk bisa
mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Akan tetapi para kaum urbanisasi
justru malah kebanyakan yang menjadi kaum gelandangan ditengah hiruk-pikuknya
ibukota yang dikarenakan minimnya pengetahuan orang-orang daerah tersebut yang
kemudian justru menjadikan mereka menjadi lebih merugi dari kehidupan
sebelumnya, dimulai dari sinilah muncul keluarga-keluarga pengemis dan para
gelandangan di tengah-tengah ibukota.
Referensi : http://sananiria.blogspot.com/2011/02/sejarah-perkembangan-perekonomian.html