CATATAN KAKI
PENGERTIAN CATATAN KAKI
Catatan kaki adalah keterangan-keterangan atau
teks yang ditempatkan pada kaki halaman karangan yangbersangkutan. (Keraf,
2004: 218).
PENGGUNAAN CATATAN KAKI
Catatan kaki dicantumkan sebagai pemenuhan
kode etik yang berlaku, sebagai penghargaan terhadap karya orang lain.
TUJUAN CATATAN KAKI
-
Pembuktian :
menunjukkan tempat atau sumber bahwa yang disebutkan pada tulisan telah
dibktkan orang lain.
-
Member apresiasi
: penghargaan, rasa terima kasih pada orang yang telah dikutipnya.
-
Menyampaikan keterangan
tambahan : memperkuat uraian diluar persoalan dalam teks, biasanya berupa :
inti cerita, informasi tambahan, pandangan lain, komentar, penjelasan tidak
penting dan sebagainya.
-
Merujuk bagian
lain dalam tulisan : referensi melihat bagian lain dalam tulisannya, biasanya
dengan singkatan-singkatan tertentu.
UNSUR-UNSUR CATATAN KAKI
Berikut ini merupakan unsur-unsur dalam
catatan kaki sumber referensi :
-
Nama pengarang
(editor, penterjemah) ditulis dalam urutan baisa, diikuti koma (,).
-
Judul buku,
ditulis dengan huruf capital (kecuali kata-kata tugas), digaris bawahi
-
Data publikasi :
a. jumlah jilid, jika ada
b.
kota penerbitan, diikuti titik dua ditulis
c.
nama penerbit, diikuti koma di antara
-
Nomor halaman
diikuti titik (.)
-
Nama atau nomor
seri jika ada
-
Nomor jilid jika
perlu
Contoh :
¹Lightstone Caroll, Configuration on the Art, New York: Harper Lid., 2000, Jilid I, hlm
32.
PRINSIP CATATAN KAKI
1. Penggunaan nomor urut penujukkan yang sama,
baik dalam teks maupun dalam catatan kaki, dituliskan ½ spasi ke atas.
2. Nomor urut penunjukkan berlaku untuk seluruh
tulisan, tidak per halaman.
3. Ikuti aturan teknis pembuatan catatan kaki
yang berlaku.
TEKNIK PEMBUATAN CATATAN KAKI
-
Harus disediakan
ruang secukupnya dibagian bawah halaman tulisan.
-
Beri garis
dibagian bawah baris terakhir dari teks di tiap halaman.
-
Beri nomor penunjukkan
dibawah garis dengan jarak cukup dan menjorok ke dalam 5-7 ketukan.
-
Catatan kaki
baris pertama dituliskan setelah nomor penunjukkan.
-
Jika lebih dar
satu baris, dituliskan dari tepi margin, tanpa ikuti penjorokkan baris pertama.
-
Jarak spasi dalam
catatan kaki 1 spasi, antarcatatan kaki 2 spasi, jika ada dalam halaman yang
sama.
CARA PENULISAN CATATAN KAKI
1. Referensi dari buku dengan seorang pengarang
Susunan :
a. Nama pengarang ditulis dengan lengkap dan
tidak dibalik
b. Antara nama pengarang dan judul buku diberi
tanda koma (pada daftar pustaka dipergunakan tanda titik). Antara judul dan
buku dan data publikasi tidak ada titik atau koma
c. Tempat dan tahun terbit, ditempatkan dalam
kurung. Penerbit tidak perlu diikutsertakan
d. Jika pengarang terdiri dari 2-3 orang, maka
semua nama pengarang ditulis, tapi jika lebih dari 3 orang maka hanya pengarang
pertama yg disebut dan diikuti dengan dkk
e. Pada buku terjemahan nama pengarang asli
ditempatkan lebih dahulu, diberi keterangan tentang penerjemah (terjemahan). Sesudah
judul buku, dipisahkan oleh tanda koma.
2. Referensi dari artikel
Susunan :
a. Nama pengarang ditulis lengkap dan tidak
dibalik
b. Antara nama pengarang dan judul bku diberi
tnda koma (pada daftar pustaka dipergunakan tanda titik). Antara judul buku dan
data publikasi tidak ada titik atau koma
c. Tempat dan tahun penerbit ditempatkan dalam
tanda kurung. Penerbit tidak perlu diikutsertakan
d. Jika pengarang terdiri dari 2-3 orang, maka
semua nama pengarang ditulis, tapi jika lebih dari 3 orang maka hanya pengarang
pertama yg disebut dan diikuti dengan dkk
3. Referensi dari artikel majalah
Susunan :
a. Nama penulis
b. Judul artikel
c. Nama majalah
d. Nomor edisi : nomor halaman
e. Bulan
f.
tahun
4. Referensi dari artikel harian
Susunan :
a. Jika nama pengarang jelas, maka catatan kaki
harus dimulai dengan nama pengarang
b. Jika bersumber dari rubric, maka ditulis jenis
rubric
SINGKATAN DALAM CATATAN KAKI
1. Ibid
-
Berasal dari kata
latin ibidem yang berarti tempat yang sama
-
Dipergunakan jka
catatan kaki berikutnya merujuk pada karya atau artikel yang telah disebut
dalam catatan nomor sebelumnya
-
Jika halamannya
sama dipergunakan singkatan ibid
-
Jika halamannya
beda maka setelah singkatan ibid, dicantumkan pula nomor halamannya
-
Singkatan ibid
selalu dicetak miring
2. Op. cit
-
Berasal dari kata
latin opera citatoyang berarti pada karya yang telah dikutip
-
Dipergunakan jika
catatan itu menujuk kembali pada sumber yang telah disebut lebih dahulu, tapi
diselingi oleh sumber lain
-
Setelah nama
pengarang, dicantumkan op.cit
-
Apabila ada
penunjukkan pada halaman atau jilid halaman, nomor dan jilid serta halaman
ditempatkan setelah op.cit
3. Loc. Cit
-
Berasal dari kata
latin loco citato yang berarti pada tempat yang telah dikutip
-
Biasanya digunakan
untuk menyebut atau menunjuk pada sebuah artikel majalah, harian atau
ensiklopedia yang telah disebut sebelumnya, tapi diselingi oleh sumber lainnya
-
Karena artikel
itu merupakan sebagian dari buku, majalah atau ensiklopedia maka ia tidak
merupakan sebuah karya atau opus
-
Oleh Karen itu
hanya boleh dipergunakan kata locus yang berarti tempat
REFERENSI :