Tipe atau Bentuk Organisasi
Tipe Organisasi
1. Piramida Mendatar (Flat)
Mempunyai ciri-ciri, diantaranya :
- Jumlah satuan organisasi tidak banyak, sehingga tingkat-tingkat hararki kewenangan sedikit.
- Jumlah pekerja (bawahan) yang harus dikendalikan cukup banyak.
- Format jabatan untuk tingkat pimpinan sedikit, karena jumlah pimpinan relatif kecil.
2. Piramida Terbalik : Organisasi piramida terbalik merupakan salah satu unit dari tipe piramida terbalik,
yaitu organisasi ini hanya cocok untuk organisasi-oragnisasi yang pengangkatan pegawainya berdasarkan
atas jabatan fungsional. Seperti organisasi-organisasi lembaga-lembaga penelitian dan lembaga-lembaga
pendidikan.
3. Tipe Kerucut
Mempunyai ciri-ciri, diantaranya :
- Jumlah satuan organisasi banyak, sehingga tingkat-tingkat hirarki atau kewenangan banyak.
- Rentang kendali sempit.
- Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab kepada penjabat atau pimpinan yang bawah atau rendah.
- Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah terlalu jauh.
- Jumlah informasi jabatan cukup besar.
Bentuk Organisasi
Bentuk-bentuk organisasi terdiri dari :
1. Bentuk Organisasi Staff
2. Bentuk Organisasi Lini
3. Bentuk Organisasi Fungsional
4. Bentuk Organisasi Fungsional dan Lini
5. Bentuk Organsisasi Fungsional dan Staff
6. Bentuk Organisasi Lini dan Staff
Struktur atau Skema Organisasi
Struktur atau skema organisasi merupakan satuan organisasi yang mempunyai hubungan dan saluran wewenang dan tanggung jawab yang ada dalam organisasi. Jadi, arti organisasi dan tipe organisasi sering disamakan, padahal keduanya berbeda. Jika menurut tipenya organisasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi dengan tipe piramid dan organisasi dengan tipe kerucut. Bentuk organisasi memandang dari segi tata hubungan, wewenang, dan tanggung jawab yang ada didalam suatu organisasi.
Pengertian Konflik
Konflik berasal dari kata latin "configere" yang artinya memukul. Secara umum, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih, dimana salah satu pihak berusa menyigkirkan pihak lain dengan menghancurkanyya atau membuatnya tidak berdaya.
Biasanya Konflik yang sering terjadi disebabkan karena adanya perbedaan ciri-ciri. Perbedaan-perbedaan ini seperti menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakina, dll.
Ada beberapa pengertian konflik menurut para ahli
1. Taquiri dalam Newstrom dan Davis (1977)
Konflik merupakan warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat
ketidaksetujuan, kontroversi, dan pertentangan diantara dua pihak atau lebih pihak secara berterusan.
2. Gibson et al (1977)
Hubungan selain dapat menciptakan kerja sama, hubungan saling tergantung dapat pula melahirkan
konflik. Hal ini terjadi jika masing-masing komponen organisasi memiliki kepentingan atau tujuan sendiri-
sendiri dan tidak bekerja sama satu sama lain.
3. Robbin (1996)
Keberadaan konflik dalam organisasi ditentukan oleh persepsi idividu atau kelompok. Jika mereka tidak
menyadari adanya konflik didalam organisasi maka secara umum konflik tersebut dianggap tidak ada.
Sebaliknya, jika mereka mempersepsikan jika didalam organisasi telah ada konflik maka koflik tersebut
telah menjadi kenyataan.
4. Muclas (1999)
Dipandang sebagai perilaku, konflik merupakan bentuk interaktif yang terjadi pada tingkatan individual,
interpersonal, kelompok, atau pada tingkatan organisasi. Konflik ini terjadi terutama pada tingkatan
individual yang sangat dekat hubungannya dengan stres.
5. Minnery (1985)
Konflik organsiasi merupakan interaksi antara dua orang atau lebih pihak yang satu sama lain yang
berhubungan dan saling tergantung, namun dipisahkan oleh perbedaan tujuan.
6. Tobbins (1993)
Konflik dalam organisasi sering terjadi tidak simertis terjadi hanya satu pihak yang sadar dan
memberikan respon terhadap konflik tersebut. Atau, satu pihak mempersepsikan adanya pihak lain yang
telah atau akan menyerang secara negatif.
7. Pace dan Paules (1994)
Konflik merupakan ekspresi pertikaian antar individu dengan individu lain, kelompok dengan kelompok
lain karena beberapa alasan. Dalam pandangan ini, pertiakain menunjukkan adanya perbedaan antara
dua atau lebih individu yang di ekspresikan, diingat, dan dialami.
8. Folger dan Poole (1984)
Konflik dapat dirasakan, diketahui, diekspresikan melalaui perilaku-perilaku komunikasi.
9. Myers (1982), Kreps (1986), Stewart (1993)
Konflik senantiasa berpusat pada beberapa penyebab utama, yakni tujuan yang ingin dicapai, alokasi
sumber-sumber yang dibagikan, keputusan yang diambil, maupun perilaku setiap pihak yang terlibat.
10. Devito (1995)
Interaksi yang disebut komunikas antara individu yang satu dengan yang lainnya, tidak dapat disangkal
akan menimbulkan konflik dalm level yang berbeda.
Jenis dan Sumber Konflik
Jenis-Jenis Konflik
Menurut Dahrendrof, konflik dibedakan menjadi 4 macam, yaitu :
- Konflik antara atau dalam peran sosial (antarpribadi), misalnya antara peranan-peranan dalam keluarga atau profesi.
- Konflik antara kelompok-kelompok sosial (antar keluarga, antar gank).
- Konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir (polisi melawan masaa).
- Konflik antar satuan nasional (kampanye, perang saudara).
- Konflik antar atau tidak antar agama.
- Konflik antar politik.
Sumber-Sumber Konflik
- Perbedaan individu (pendirian dan perasaan).
- Perbedaan latar belakang kebudayaan, sehingga membetuk pribadi-pribadi yang berbeda.
- Perbedaan kepentingan antar individu atau kelompok.
- Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.
Strategi Penyelesain Konflik
Ada 5 macam pendekatan penyelesaian konflik, yaitu :
1. Kompetisi
Penyelesaian konflik yang menggambarkan satu pihak mengalah atau mengorbankan yang lain.
2. Akomodasi
Penyelesaian konflik yang menggambarkan kompetisi banyangan cermin yang memberikan keseluruhannya
penyelesaian pada pihak lain tanpa ada usaha memperjuangkan tujuannya sendiri.
3. Sharing
Suatu pendekatan penyelesaian kompromistis antara dominasi kelompok dan kelompok damai. Satu
pihak memberi dan yang lain menerima sesuatu. Kedua kelompok berpikiran moderat, tidak lengkap,
tetapi hasilnya memusakan.
4. Kolaborasi
Bentuk usaha penyelesaian konflik yang memuaskan kedua belah pihak. Usaha ini adalah pendekatan
pemecahan masalah yang memerlukan integrasi dari kedua pihak.
5. Penghindaran.
Menyangkut ketidakpedulian dari kedua kelompok. Keadaan ini menggambarkan penarikan kepentingan
atau mengacuhkan kepentingan kelompok lain.
Motivasi
Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai suatu tujuannya. Arti, motivasi adalah alasan yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu. Ada yang mengartikan motivasi sebagai sebuah alasan, dan ada juga yang mengartikan motivasi sebagai semangat.
Teori Motivasi
1. Teori Kebutuhan McClelland
Kebutuhan berprestasi : dorongan untuk melebihi, mencapai standar-standar, berusaha keras untuk
berhasil.
Kebutuhan berkuasa : kebutuhan untuk membuat individu berperilaku sedemikian rupa sehingga mereka
tidak akan berperilaku sebaliknya.
Kebutuhan berafiliasi : keinginan untuk menjalin suatu hubungan anatrpersonal yang ramah dan akrab.
2. Teori Evaluasi Kognitif
Teori yang menyatakan bahwa pemberian penghargaan-penghargaan ekstrinsik untuk perilaku yang
sebelumnya memuaskan secara instrinsik cenderung mengurangi tingkat motivasi secara keseluruhan.
3. Teori Penentuan Tujuan
Teori yang mengemukakan bahwa niat untuk mencapai tujuan merupakan sumber motivasi kerja yang
utama.
4. Teori Penguatan
Teori dimana perilaku merupakan sebuah fungsi dari konsekuensi-konsekuensinya, jadi teori tersebut
mengabaikan keadaan batin individu dan hanya terpusat pada apa yang terjadi pada seorang ketika ia
melakukan tindakan.
5. Teori Keadilan
Teori bahwa individu membandingkan masukan-masukan dan hasil pekerjaan mereka dengan masukan-
masukan dan hasil pekerjaan orang lain, dan kemudain merespon/menanggapi untuk menghilangkan
ketidakadilan.
6. Teori Harapan
Kekuatan dari suatu kecenderungan untuk bertindak dalam cara tertentu bergantung pada kekuatan dari
suatu harapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti dengan hasil yang ada dan pada daya tarik pada hasil
itu terhadap individu tersebut.
Proses Mempengaruhi Organisasi
Pengertian Pengaruh
Pengaruh adalah kegiatan atau keteladanan yang baik secara langsung atau tidak langsung mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan sikap orang lain atau kelompok.
Elemen-Elemen Proses Mempengaruhi :
- Orang yang mempengaruhi
- Metode yang digunakan unuk mempengaruhi
- Orang yang dipengaruhi
Metode Mempengaruhi :
- Kekuatan Fisik
- Penggunaan Sanksi (positif/negatif)
- Keahlian
- Kharisma (daya tarik)
Daerah pengaruh mencakup hubungan-hubungan :
- Antar perseorangan
- Kelompok dengan seseorang, dan
- Seseornag dengan kelompok
Proses Pengambilan Keputusan
Konsep-Konsep Pengambilan Keputusan :
- Identifikasi dan diagnosis masalah
- Pengumpulan dan analisis data yang relevan
- Pengembangan dan evaluasi alternatif
- Pemilihan alternatif terbaik
- Implementasi keputusan dan evaluasi terhadap hasil-hasil
Tipe-Tipe Keputusan Manajemen :
- Keputusan-keputusan perseorangan dan strategi
- Keputusan-keputusan pribadi dan strategi
- Keputusan-keputusan dasar dan rutin
Model-Model Pengambilan Keputusan :
- Relationalitas Keputusan
- Model-model perilaku pengambilan keputusan
Teknik Pengambilan Keputusan :
- Teknik-teknik kreatif (Brainstroming Synectics)
- Teknik-teknik partisipatif
- Teknik-teknik pengambilan keputusan modern (Teknik Delphi, Teknik Kelompok Nominal).
Sumber :